Jumat, 04 Juli 2014

Ramadhan VS Sake

Yahh walau aku sudah pernah merasakan berpuasa di Jepang sebelumnya, tapi kali ini aku akan berpuasa satu bulan full di Jepang di puncak-puncaknya summer. Beda dengan di Indonesia, suasana mau menyambut bulan puasa sangat dinanti-nantikan dengan kebiasaan yang unik. Intinya menyenangkan…

Kalo orang Sunda, sebelum hari H berpuasa ada kebiasaan nyekar (ziarah ke makam family), trus ada namanya cucurakan (makan bersama dan diakhiri dengan bermaaf-maafan).

Kalo tradisi di daerahku sih, Tanjungbalai tercintahhh :*, kedua hal itu juga biasa dilakukan. Cuma penamaannya aja yang beda. Dekat-dekat mau menyambut puasa, ziarah dan “punggahan” sama halnya kayak cucurakan. 

Bedanya punggahan tidak dilakukan dengan makan bersama, tapi memberikan makanan (masak sendiri) tersebut ke sanak family. Bukan kayak nasi bungkus, ato nasi kotak loh..,pake `rantang` biasa orang melayu menyebutnya. 
 
Nah yang lebih unik nya lagi, didaerah asalku ini, pas magrib menjelang mau solat teraweh, mandi air limau (aku lupa namanya). Memang disunnahkan kita bebersih diri dan keramas. Namanya tradisi, ditempatku pake wewangian jerut purut dan rempah-rempah lainnya.. (hahaha, sedikit aneh ya, tapi menyenangkan). Dan ketika teraweh, satu masjid wanginya sama --> JERUK PURUT.. 


*_*

Oke.. dilain negeri,….

Tepatnya di Negeri Oshin, hal itu sama sekali tidak terlihat dan tidak ada perbedaan hari ini dan besok nya mau puasa (bulan Ramadhan). Jangan kan tradisi menyambut puasa, yang puasa aja sedikit.. Yahhh beginilah nasib kaum minoritas. 

Malah yang aku lakukan dimalam sebelum puasa, party dengan penuh beer, sake, wine, dan berbagai jenis alcohol lainnya. Memang tidak minum, tapi bau alcohol agaknya nempel di seluruh tubuhku, #lebaymodeon.


Soalnya bertepatan hari pertama puasa (28 Juni 2015) aku lagi mengikuti seminar di Kanazawa, yaitu seminar “The 24th  Japan Association for Landscape Ecology (JALE)”. Yang ketika malam pertama teraweh bukannya berada di masjid malam ada party penutupan acara seminarnya. Yah mau gimana lagi. 

Dan belum seminggu berpuasa, aku udah melakukan tiga kali party, termasuk hari ini, party yang diadakan di asrama. Memang summer, paling banyak dilakukan party. `Party` pasti ada alcohol.. Mau ga mau, aku sih ikutin aja, its their culture.  

Lagi lagi I wanna said, “God please forgive me”…