Sekilas cerita… Flash back bentar “kenapa aku bisa Ke
Jepang”
Check it Out…
Sedikit perkenalan diri, Namaku NUR AZMI, just call me
with “AMI”, is a simple name and easy to remember, hehe. Aku sekarang lagi
mengambil master di IPB (Bogor Agricultural University) program Arsitektur
Lanskap. Saat aku menuliskan cerita ini, aku sekarang menjalani semester 4 di
IPB dengan penelitian yang berkaitan dengan lanskap ekologi. Judul penelitian
yang akan aku selesaikan adalah “Kajian
Konektivitas Lanskap untuk Patch Habitat Elang Jawa (Nizaetus bartelsi) di Jawa Barat.”
IPB memiliki program yang cukup banyak untuk research ato
sekedar student exchange ke luar negeri. Yah, intinya siapa berusaha dan mencari
informasi, dia dapat. Aku suka di IPB sungguh fair dengan infromasi yang
terbuka untuk umum.
Salah satu program yang ada di IPB khususnya
diperuntukkan untuk jurusanku (Arsitektur Lanskap), yaitu join degree ke Chiba
University. Yes, I got it.
Kebetulan program yang satu ini memberi kesempatan yang
berkaitan dengan penelitian tentang GIS dan Remote Sensing. Yahh.. I will do it.
Dan aku akan ditempatkan di lab. Ecology Restoration. Yes, same with my research.
and akhirnya sampailah aku ke JEPUN..
Kali ini aku akan menceritakan kisahku selama 4 hari berlalu di Jepang sampai detik ini...
Single Fighter -- 5 Maret 2014
Ini pertama kalinya kisahku dimulai di negeri sakura
untuk kedatanganku yang kedua. Waktu yang pertama aku ke Jepang sungguh cukup
amat sangat menyenangkan. Just a short time, only two weeks, tapi dengan 7
orang teman lainnya dan kebanyakan benar benar menikmati berjalan di Jepang
(missed that time) dengan mendarat di Haneda
Airport. And this opportunity, I’m alone for a long time, 7 months. Welcome to this adventure.
Seperti biasa sampai di Jepang, kita diwajibkan mengisi lembar embakarsi dan harus melalui bebas imigrasi. Sungguh amat lama dengan antri yang cukup panjang. Kayaknya many people to visit Japan at this time. Sungguh banyak orang asing di Narita Intl Airport ini. #akulelah
Finally I have finished at immigration process…
Dan dikejauhan sudah menunggu someone who I have known but I just see him. Dia menungguku dengan menuliskan nama “Nur Azmi”. Haha… kayak orang penting aja dijemput dibandara dengan memperlihatkan nama yang dijemput. Tapi sebenarnya aku berharap lebih banyak yang menjemput dan rame meneriakkan namaku.. biar lebih norak … Tapi satu orang udah cukup bagiku. Thank you Asari san. Sudah menjemputku dan membantu menarikkan koperku yang amat berat (±40 kg).
Nb:
perkenalkan Asari itu adalah tutorku selama di Jepang yaitu satu lab dengan ku.
aku dan Asari |
OMG.. aku gak tahan dengan dinginnya Jepang sekarang. Ini
musim semi kan?? Oh Tuhan, dinginnya amat teramat sangat. Aku gak kuat. As you
know lah, Indonesia almost every day is warm. Dingin ampe ketulang tulang ini,
walo aku pake coat tapi tetap aja dingin. Ampe kalo ngomong, ada keluar asap
dari mulut. Tinggal mengeluarkan jurus kamehame dan semburan asap dari mulut,
jadilah aku pemain silat kayak di pelem laga Indosiar. Hahaha.
*_*
Oke its just info. Kembali lagi aku memulai pembicaraan
dengan Asari.
Aku akui bahasa Inggrisku sungguh standard,
apalagi bahasa Jepang nol besar. I don’t understand what Japanese said. Nah
memang dari awal ini lah yang aku takutkan, kendala bahasa. Pada dasarnya aku
orangnya comel, nyablak. Disini aku lebih menjadi orang yang pendiam dan
anggun, karena gak bisa bebas ngomong. My English is not good, tapi si Asari
bahasa Inggrisnya lebih parah lagi. Aduhh…
Aku nanya something, dy balasnya mikir panjang.. ahh.. Jadilah kita sepanjang perjalanan kebanyakan berdiam diri. Dari pada aku banyak nanya2, dia jawabnya lama dan aku juga agak kurang ngerti. Yasudahlah.. body language its OK ^_^.
Aku nanya something, dy balasnya mikir panjang.. ahh.. Jadilah kita sepanjang perjalanan kebanyakan berdiam diri. Dari pada aku banyak nanya2, dia jawabnya lama dan aku juga agak kurang ngerti. Yasudahlah.. body language its OK ^_^.
Nyampe di asrama yang akan menjadi peristirahatanku
selama 7 bulan kedepan (Tokyo Geijutsu
Daigaku ---> 7-376 Shin Matsudo, Matsudo City, Chiba-Ken 270-0034), aku disambut dengan
penjaga asrama. Namanya Mr. Nakajima. Orangnya baik banget, kayaknya ngayomin
banget, yahh memang harus diakui orang Jepang sangat ramah tamah. Aku diberi
tahu dan ditunjukkan fasilitas serta peraturan di asrama. Tapi sayang, its all
Japanese language. Oh.. sepertinya I have to learn Nihon go. Aku dapat kamar
105 dan diperkenalkan dengan Yuki san, mahasiswa Tokyo University of Art
jurusan “Sing of Oprah”. She’s very beautiful and kinds, too. Dan dinner, aku
ditemenin ama Yuki untuk shopping di supermarket terdekat.
Dan saatnya beres2
kamar, dan mulai beradaptasi dengan lingkungan baru.…
ini kamar baruku untuk tujuh bulan kedepan |
Ribet Naudzubile -- 6 Maret 2014
Hari yang cukup panjang untuk melakukan banyak hal. Pada
hari ini aku full seharian di luar rumah. Dengan ditemanani Asari, aku ke
daerah Ueno untuk membayar Asrama, aku trus ke daerah Matsudo membuat KTP,
membuat account bank, membayar asuransi, dan mengelilingi kampus Matsudo, dan
memperkenalkan diri ke teman lab yang menjadi tempatku sehari-hari nantinya.
Tapi yah itu belum secara resmi.
Hari ini aku cukup bankrut mendadak. Baru dua hari di
Jepang aku menghabiskan uang ¥ 50.000 dan meninggalkan sisanya ¥ 10.000 untuk
seminggu kedepan until I get my scholarship. Bismillah semoga cukup.
Hari ini aku pertama kalinya liat sakura mulai
bermekaran. Yokatta, its very nice. Never forget this moment, sakura in the
first sight.
ini di daerah Matsudo, di jembatan sungai Sakugawa (kalo gak salah ye) |
Explore by My Self -- 7 Maret 2014
Hmmm kali ini mencoba mandiri, berjalan senditi tanpa
ditemani Asari. Aku berjalan sendiri dari asrama ke stasiun terdekat. Ampe
sekarang aja aku susah melafalkan nama stasiunnya, Minami riyagama or minamina
riyagama, ah whateverlah (yang benar MINAMI-NAGAREYAMA).
Dari Asrama ke stasiun terdekat aku membutuhkan waktu 10
menit dengan berjalan kaki. Huft cukup lama, tapi tidak melelahkan. Jepang
sangat memberikan kenyamaan untuk pejalan kaki. Aku mengelilingi skitar stasiun
dan ingin menemukan supermarket2 berdasarkan denah yang dikasi Yuki untuk
memudahkanku.
Aku ingin ke DAISO dan mareutsu. (Ingat jaman dulu pas rame-rame Ke Jepang). Kedua tempat ini menjadi tempat favorit. Dan ternyata tidak semudah yang kubayangkan untuk menghafal tempat dan melihat denah yang dikasi Yuki. Yah, memang mental map ku jelek banget. Akhirnya aku nyasarlah. Aku muter-muter ntah kemana. Jepang memang tata letaknya teratur, tapi membingungkan untukku. Membuat area jalan kotak-kotak dengan bentuk rumah yang hampir sama. Aku belum bisa membedakannya.
Cukup mendinginkan badanku berjalan 2 jam untuk menemukan
DAISO dan akhirnya aku menyerah berniat kembali ke asrama aja, karena aku gak
kuat kedinginan. Just info, baru 3 hari di Jepang, kulitku kering, mukaku
kering, dan bibirku pecah2. Huft banget.
Aku nyasar dan mencoba bertanya kepada orang yang lewat.
OMG.. speak in English please. I don’t understand what’s you mean. Padahal udah
nanya anak SMA, anak SD, ibu2 pekerja mandor, trus nenek yang lagi lewat naek
sepeda, kakek yang sedang berkebun. Semuanya gak ngerti bahasa Inggris. Ikutin
ajalah arah tangannya. Tetep aja nyasar. Haha.
3 jam kemudian. Akhirnya aku menemukan DAISO dan mareutsu. Untuk melepaskan lelah aku belanja ajalah dulu, tanpa berfikir panjang ntar pulang ke arah mananya, urusan nanti. What ??? Abis juga uang sekitar ¥ 2500 (makin menipis ajalah uangku).
Saatnya pulang dengan belanjaan yang lumayan banyak. Haha
Saatnya pulang dengan belanjaan yang lumayan banyak. Haha
Bismillah akhirnya aku mengikuti petunjuk arah dari peta,
dan sampailah diri ke asrama dengan selamat. Alhamdullillah… Yokatta (^_^) Tapi dengan nanya2 juga. Untung ada nenek gaul
yang bisa speak in English. Wow.. keren. Ternyata dia seorang petenis dan ada
temennya akan melakukan pertandingan tenis ke Indonesia pada bulan April. Malah
si nenek mau minta janjian ma aku untuk mempertemukan aku dengan temannya. Yahh
intinya mau diajarin bahasa Indonesia. Senangnya dapat membantu orang laen.
Ayuk nek, nanti kita pake bahasa Indonesia aja ye.. Mau
diajarin bahasa Indonesia gimana nih, Bahasa Alay, Bahasa Gaul, ato Bahasa
Capcin (Banci).
Hahaha just a kidding.
Bangkrut -- 8 Maret 2014
Hmmm mulai detik ini kayaknya aku di rumah aja nggak
kluar supaya ngirit, hahaha. It’s time to connect internet…
ane bacany malah sedih2 gimanaaaaa gt ya...
BalasHapushaha, masa si rey.. Aku gak sedih kok.. cuma stress aja.. blm ada yg bisa diajak ngobrol
BalasHapusahahaa kocak banget..sabar ya kak, live must go on :') btw yg bener "Yokatta" kan? "Yukata" mah baju tradisionalnya jepun..hehe. ditunggu cerita selanjutnya :D
BalasHapusohh gitu ya CETE. yang benar Yokatta. hahah gak papalah untuk orang pertama kali, biar keliatan gak taunya.. heheh
BalasHapuskenalin donk sama tetanggamu si Yuki san mi :p
BalasHapusntar aku upload potonya fi... yang ini benar cantik
BalasHapus